Jakarta, CNBC Indonesia – Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) melaporkan rugi tahun berjalan per Desember 2023 senilai Rp 18,11 triliun. Angka ini naik dibandingkan rugi tahun sebelumnya sebesar Rp 3,11 triliun. 

Merinci dari laporan keuangan perusahaan, pendapatan bunga dan usaha syariah LPEI naik 19% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 923,2 miliar. Angka tersebut merupakan kontribusi pendapatan bunga yang naik 16,38% yoy menjadi Rp 3,15 triliun. 

Pada periode yang sama beban bunga hanya naik 6,54% yoy menjadi Rp 3,13 triliun. 

Selain itu, LPEI mengantongi pendapatan operasional lainnya sebesar Rp 259,08 miliar, naik 39,13% yoy.

Akan tetapi perusahaan membentuk pencadangan senilai Rp 16,93 triliun, yang membebani kinerja keuangan tahun lalu. Pencadangan LPEI naik dari tahun sebelumnya sebesar Rp 2,11 triliun.

Adapun sebagai informasi, LPEI saat ini dalam upaya membersihkan kualitas aset. Per Desember 2023 rasio pembiayaan bermasalah atau nonperforming financing (NPF) bruto sebesar 43,48% dan rasio NPF neto 4,54%. 

Mengutip laporan tahun LPEI 2023, jumlah pembiayaan dan piutang yang mengalami penurunan nilai per 31 Desember 2023 dan 2022 adalah masing-masing sebesar
Rp 40,2 triliun dan Rp 46,03 triliun yang terdiri dari pembiayaan dan piutang dalam rupiah masing-masing sebesar Rp 25,14 trilun dan Rp 29,43 triliun, serta
pembiayaan dan piutang dalam dolar Amerika Serikat masing-masing sebesar Rp 15,06 triliun dan Rp 16,6 triliun.

LPEI telah membentuk cadangan kerugian penurunan nilai atas pembiayaan dan piutang yang mengalami penurunan nilai/bermasalah pada 31 Desember 2023 dan
2022 masing-masing sebesar Rp 27,77 triliun dan Rp 15,83 triliun.

Sementara itu, pada 31 Desember 2023 dan 2022, saldo pembiayaan dan piutang yang direstrukturisasi oleh LPEI adalah Rp 42,89 triliun dan Rp 48,42 triliun serta cadangan kerugian penurunan nilai atas pembiayaan dan piutang tersebut, telah dibentuk oleh LPEI masing-masing sebesar Rp 29,8 triliun dan Rp 14,3 triliun.

Skema restrukturisasi kredit meliputi perpanjangan dan penjadwalan kembali jangka waktu kredit, penurunan suku bunga kredit dan skema restrukturisasi lain.

[Gambas:Video CNBC]

(mkh/mkh)




Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *